Budaya Surakarta merupakan bagian dari dinamika budaya nasional yang berkembang seiring dengan perjalanan ruang dan waktu. Kota Surakarta menemukan bentuknya yang sekarang melalui perkembangan sejarah yang panjang. Berbagai pengaruh telah ikut mewarnai kehidupan sosial, politik dan budaya masyarakat Surakarta. Peran kota Surakarta juga sangat menonjol dalam perkembangan negara Indonesia dimulai dari hadirnya kerajaan Mataram Islam, munculnya Sarekat Islam, hingga menjadi kota penyokong perekonomian daerah Solo Raya. Keunikan lain yang dimiliki Surakarta adalah pernah menjadi wilayah dari kerajaan Mataram Islam, bahkan hingga saat ini masih ada keraton Surakarta yang masih berdiri dan menjadi destinasi wisata andalan di kota Surakarta. Hal tersebutlah yang menjadikan Surakarta kaya akan budaya baik dari segi bangunan, karya seni, maupun kuliner.
Dalam bidang kesenian, yang merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan universal, kota Surakarta memiliki seni batik yang sudah sangat mendunia. Kesenian batik didukung oleh dua kampung batik utama di Surakarta, yaitu Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan. Dalam perkembangannya kesenian batik pun sangat didukung oleh pemerintah daerah dan puncak dari dukungan pemerintah adalah diadakannya Solo Batik Carnival yang terkenal hingga mancanegara. Selain batik kota Surakarta juga memiliki seni musik diantaranya adalah kesenian musik keroncong yang dulu dipelopori oleh maestro musik keroncong almarhum mbah Gesang. Kota Surakarta juga memiliki kesenian lain yaitu wayang Orang yang selalu dipentaskan di Balekambang. Dalam hal budaya kota Surakarta tetap mempertahankan upacara adat yang ada seperti kirab satu suro yang dilakukan setiap satu suro, upacara adat Mahesa Lawung, Labuhan, Malam Selikuran, dan upacara adat lainnya. Dengan mempertahankan budaya Jawa yang kental ini lah kota Surakarta mampu menjadi destinasi wisata yang potensial dan mendapat julukan “The Spirit of Java”.
Komentar
Posting Komentar